Di
Bawah Rindang Baliho
Di bawah rindang
baliho
Pernah kami
ucapkan
janji setia
Tepat di antara
kata-kata penuh
bujukan
yang jatuh
sehelai-sehelai
kala tertiup angin
Ternyata, kami
tidak benar-benar jatuh cinta
Kami memelihara
pengkhianatan: buah
yang terlampau
hitam
Lugu sekali, satu
sosok tegak
mengaduk-aduk
bayangan sembari terisak
Di sana, di bawah
baliho yang memucat!
Pertanyaan
Kapan terakhir
kali
kau pelankan
langkahmu?
Tidak berkata
apa-apa, selain
mendengar
percakapan dalam jiwa
Benda-benda
angkasa masuk ke tubuhmu sebagai
butiran pasir
dan rasa
kehilanganmu seperti
cahaya yang
mencair
Kamu luluh
lantak, kamu masih bersendawa
Begitulah, di
tahta kosong itu kau mulai menatah nama
Alangkah
genitnya!
Ikan
Menggelepar
Kamu merasakan
energi
yang hidup
menjaringmu
Kamu ikan
menggelepar
dalam jaring-Nya
Setengah mampus
kamu
ingin melarikan
diri
Sepertinya kamu
berhasil
keluar
sebagai
pecundang!